PENJELASAN FUNGSI-FUNGSI
SENSOR DALAM SISTEM ELEKTRONIK
KHUSUSNYA INSTRUMENTASI DAN KONTROL
A. Definisi Sensor
D
Sharon, dkk (1982), mengatakan bahwa sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi
untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan
suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya. Contoh sensor dalam bidang elektronik: sensor cahaya, sensor
thermal, sensor mekanik, sensor magnetik.
Definisi masing-masing
sensor dalam bidang elektronik dapat dilakukan dengan penjelasan dan fungsi
sebagai berikut:
1.
Sensor Cahaya
Gambar
1.1. Sensor Cahaya
Elemen-elemen
sensitif cahaya merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi energi
cahaya. Alat ini
melebihi sensitifitas mata manusia terhadap semua spektrum warna maupun cahaya
ultraviolet dan infra merah.
Cahaya
merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spektrum warna
yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spektrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang
gelombang yang berbeda. Hubungan spektrum optis dan energi dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 1.2. Spektrum Gelombang Elektromagnetis (EM)
Frekuensi
foton bergantung pada energi yang dilepas atau diterima saat elektron berpindah
tingkat energinya. Spektrum gelombang optis diperlihatkan pada gambar 1.1,
spektrum warna cahaya terdiri dari ultra
violet dengan panjang gelombang 200 sampai 400 nanometer (nm), visible
adalah spektrum warna cahaya yang dapat dilihat oleh mata dengan panjang
gelombang 400 sampai 800 nm yaitu warna violet, hijau dan merah, sedangkan
spektrum warna infrared mulai dari
800 sampai 1600 nm adalah warna cahaya dengan frekuensi terpendek.
Jenis-Jenis Sensor Cahaya
Berdasarkan perubahan outputnya sensora cahaya dapat
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu:
- Sensor cahaya tipe fotovoltaik
- Sensor cahaya tipe fotokonduktif
- Sensor cahaya infra merah
- Sensor cahaya ultraviolet
1.1. Sensor Cahaya Tipe Fotovoltaik
Sensor
cahaya tipe fotovoltaik adalah sensor cahaya yang dapat memberikan perubahan
tegangan pada output sensor cahaya apabila sensor tersebut menerima intensitas
cahaya. Salah satu contoh sensor
cahaya tipe fotovoltaik adalah solar
cell atau sel surya
Sensor cahaya tipe
fotovoltaik adalah sensor cahaya yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Salah satu contohnya adalah Sel Surya silikon modern yaitu pada dasarnya adalah
sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan
transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar
matahari penuh. Konstruksi dari sensor cahaya tipe fotovoltaik ditunjukkan pada gambar 1.4. berikut ini.
1.2. Sensor Cahaya Tipe Konduktif
Sensor
cahaya tipe fotokonduktif akan memberikan perubahan resistansi pada terminal
outputnya sesuai dengan perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Terdapat beberapa jenis sensor cahaya tipe fotovoltaik ini diantaranya adalah :
- LDR (Light Depending Resistor)
- Foto Transistor
- Foto Dioda
1.2.1. LDR (Light Depending Resistor)
LDR
adalah sensor cahaya yang memiliki 2 terminal output, kedua terminal output
tersebut memiliki resistansi yang dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai resistansi kedua terminal output LDR akan semakin rendah apabila
intensitas cahya yang diterimanya semakin tinggi.
1.2.2. Foto Transistor
Gambar 1.6. Foto
Transisitor
Foto transistor
adalah suatu transistor yang memiliki resistansi antara kaki kolektor dan
emitor dapat berubah sesuai intensitas cahaya yang diterimanya. Foto transistor memiliki 2
terminal output yaitu emitor dan colektor. Nilai resistansi pada emitor dan
kolektor akan semakin rendah apabila intensitas cahaya yang diterima Foto transistor
semakin tinggi.
1.2.3. Foto Dioda
Gambar 1.7. Foto Dioda
Foto
dioda adalah suatu dioda yang akan mengalami perubahan resistansi pada terminal
anoda dan katoda apabila terkena cahaya. Nilai resistansi anoda dan katoda pada foto dioda akan
semakin rendah apabila intensitas cahaya yang diterima foto dioda semakin tinggi.
1.3. Sensor Cahaya Infra Merah
Sensor
cahaya infra merah adalah sensor cahaya yang hanya akan merespon perubahan
cahaya inframerah. Sensor cahaya infra merah pada umumnya berupa foto
transistor atau foto dioda. Apabila sensor cahaya merah ini menerima pancaran cahaya infra merah maka pada
terminal outputnya akan memberikan perubahan resistansi. Akan tetapi ada juga
sensor cahaya yang dibuat dalam bentuk chip IC penerima sensor infra merah
seperti yang digunakan pada penerima remote televisi. Chip IC sensor infra
merah ini akan memberikan perubahan tegangan output apabila IC sensor infra
merah tersebut menerima pancaran cahaya infra merah. Berikut adalah gambar dari IC
sensor infra merah tersebut.
1.4. Sensor Cahaya Ultraviolet
Sensor
cahaya ultraviolet merupakan sensor cahaya yang hanya merespon perubahan
intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor cahaya ultraviolet ini
akan memberikan perubahan besaran listrik pada terminal outputnya pada saat
menerima perubahan intensitas pancaran cahaya ultraviolet. Salah satu contoh sensor cahaya adalah Modul
sensor cahaya UVtron. Berikut adalah gambar bentuk
sensor cahaya ultraviolet.
2. Sensor Suhu
Sensor suhu
adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik
yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan
untuk membuat sensor ini, salah
satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus
listrik sesuai dengan suhunya, contoh alat yang menggunakan sensor suhu adalah termometer digital.
Jenis-Jenis Sensor
Suhu
Dari jenisnya Sensor
suhu dibagi menjadi 4 golongan yang memiliki beberapa tipe dan bentuk berbeda.
Berikut adalah 4 jenis utama sensor suhu.
- Termokopel (T/C)
- Resistance Temperature Deterctor (RTD)
- Thermistor
- Sensor Suhu IC
2.1. Termokopel
Pada
dunia elektronika,
termokopel adalah sensor
suhu yang
banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi
perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat
dipasang, dan memiliki jenis
konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam
jangkauan
suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1°C.
Penggunaan Termokopel
Termokopel biasa digunakan untuk
mengukur rentangan suhu yang luas hingga berkisar 2300°C. Akan tetapi kurang cocok untuk
pengukuran perbedaan suhu yang kecil karena tidak memiliki akurasi tinggi. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
- Industri besi dan baja
- Sebagai pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, yaitu salah satu dari aplikasi termopile
- Pengaman pada alat-alat pemanas
- Sebagai termopile sensor radiasi
2.2.
Resistance Thermal Detector (RTD)
Resistance
Thermal Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor
Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai
atau besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari
kawat platina, tembaga, atau nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang
terbatas untuk masing-masing temperatur di dalam kisaran suhunya. Semakin panas
benda tersebut, semakin besar pula nilai tahanan listriknya, begitu juga
sebaliknya. PT100 merupakan tipe RTD yang paling populer yang digunakan di
industri.
2.3.
Thermistor
Gambar 2.4. Thermistor
Thermistor
adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatan atau resistansinya dipengaruhi
oleh Suhu (Temperatur). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor”
yang artinya adalah tahanan (resistor) yang berkaitan dengan panas (thermal).
Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative
Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive
Temperature Coefficient). Nilai resistansi thermistor NTC akan turun jika
suhu di sekitar thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif).
Sedangkan untuk thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin
tinggi pula nilai resistansinya (berbanding lurus / Positif). Beberapa aplikasi
thermistor NTC dan PTC antara lain sebagai berikut.
- Pendeteksi kebakaran
- Sensor suhu di mesin mobil
- Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack (Kamera, Handphone, Laptop) saat charging
- Sensor untuk memantau suhu Inkubator
- Sensor suhu untuk kulkas
- Sensor suhu pada komputer dan lain sebagainya
2.4.
sensor Suhu IC
Sensor suhu IC adalah sensor suhu yang
prinsip kerjanya didasarkan pada sifat atau perilaku semikonduktor PN junction
silikon yang sangat sensitif terhadap suhu/temperatur. Kesensitifan PN junction
ini mungkin menjadi kerugian dalam banyak aplikasi, akan sangat menguntungkan
bila digunakan dalam perangkat sensor suhu. Sensor suhu IC akan menghasilkan sinyal
output (tegangan, arus) yang berbanding lurus atau linier dengan temperatur.
Sensor suhu IC biasa digunakan dalam suhu kisaran –50⁰ C sampai 150⁰ C. Salah satu jenis IC sensor suhu
adalah IC LM35. IC sensor suhu ini memiliki
output yang linier dan bekerja dengan tegangan 5 volt DC. IC LM35 sering
digunakan sebagai rangkaian
kontrol khusus serta pengindera temperatur atau suhu
ruangan.
Sensor
Mekanik (Mechanics Sensor) adalah sensor atau transduser yang digunakan untuk
mengetahui, mengukur atau mendeteksi nilai perubahan atau gerakan mekanis dari
suatu objek.
Jenis-Jenis Sensor
Mekanik
3.1.
Sensor Kecepatan
Pengukuran
kecepatan dapat dilakukan dengan cara analog maupun digital. Secara umum
pengukuran kecepatan dibagi menjadi dua cara yaitu: cara angular dan cara
translasi. Untuk mengukur kecepatan translasi dapat diturunkan dari cara
pengukuran angular. Yang dimaksud dengan pengukuran angular adalah pengukuran
kecepatan rotasi (berputar), sedangkan pengukuran kecepatan translasi adalah
kecepatan gerak lurus
beraturan dan kecepatan gerak lurus beraturan. Salah satu jenis sensor
kecepatan adalah tachometer digunakan untuk mengukur putaran mesin khususnya
jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan waktu dan
biasanya dipakai pada peralatan kendaraaan bermotor.
3.2.
Sensor Posisi
Sensor posisi adalah sensor yang
mengubah posisi sensor menjadi tegangan dan atau arus, hasil sensor posisi atau
perpindahan dapat digunakan untuk mengukur perpindahan linier atau angular.
Teknis perlakuan sensor dapat dilakukan dengan cara terhubung langsung (kontak)
dan tidak langsung (tanpa kontak).
Jenis-jenis Sensor
Posisi
3.2.1.
Accelerometer
Accelerometer adalah sensor yang
digunakan untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran (vibrasi), dan
mengukur percepatan akibat gravitasi (inklinasi). Accelerometer dapat digunakan untuk mengukur gataran pada mobil, mesin,
bangunan, instalasi pengaman.
Prinsip kerja
accelerometer adalah seperti Sebuah per dengan beban dan dilepaskan, beban
bergerak dengan suatu percepatan sampai kondisi tertentu akan berhenti. Bila
ada sesuatu yang menggoncangkannya maka beban akan berayun kembali.
Pengukuran kapasitansi inilah yang umumnya menjadi hasil pengukuran chip.
Agar sensor bisa mendeteksi 3 dimensi, maka dibutuhkan 3 pasang plat yang
dipasang tegak lurus antar masing- masing. Maka sensor ini bisa mendeteksi suatu
gerak yaitu “geser kiri, geser kanan, putar ke kiri putar ke kanan , lompat ke
depan”.
Accelerometer juga dapat diaplikasikan pada pengukauran aktivitas gempa
bumi dan peralatan-peralatan elektronik, seperti permainan 3 dimensi, mouse
komputer, dan telepon.
3.2.2. Gyroscope
Sensor
gyroscope adalah sensor kecepatan angular yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan orientasi dari suatu benda, dengan prinsip ketetapan momentum sudut. Mekanismenya adalah
seperti sebuah roda berputar dengan piringan didalamya yang tetap
stabil. Sensor gyroscope dapat ditemui pada modul IMU
(Inertial Measurement Unit) yaitu suatu unit dalam modul elektronik yang
mengumpulkan data kecepatan angular dan akselerasi linear yang kemudian dikirim
ke CPU (Central Processing Unit) untuk mendapatkan data keberadaan dan pergerakan suatu benda, sensor
Gyroscope juga sering digunakan pada robot ataupun helikopter.
3.3. Sensor Tekanan (Presure Sensor)
Gambar 3.4. Sensor
Tekanan
Sensor Tekanan (pressure sensor) adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan,
yaitu dengan cara mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dalam mesin otomotif
dan berbagai komponen penting lainnya, sensor tekanan digunakan dalam sistem
pengereman kendaraan (pengereman kendaraan dengan menggunakan angin, seperti di
bus, atau juga sistem ABS (Anti-Lock Brake System)). Sensor tekanan juga
digunakan di sistem airbag untuk mendeteksi tabrakan, karena saat
tabrakan, badan kendaraan mengalami peningkatan tekanan yang besar. Selain itu sensor tekanan juga digunakan dalam bidang manufaktur seperti proses
pemanasan, proses pengovenan komponen komposit, pneumatik, dan lain sebagainya.
3.4.
Sensor Level
Sensor level berfungsi sebagai pendeteksi tingkat zat yang mengalir secara
bebas. Zat tersebut diantaranya adalah cairan seperti air, minyak, dan zat padat
seperti butiran/bubuk (zat padat yang dapat mengalir). Sistem pengukuran sensor level terdiri dari
dua yaitu point level dan continuous
level. Point
level adalah pengukuran secara diskrit/digital yang
menggunakan metode pensaklaran, contohnya adalah sinyal untuk level low-low,
low, high, high-high. Sedangkan
continuous level pengukuran
menggunakan metode analog (4-20 mA) contoh seperti sensor level yang memakai
prinsip kerja gelombang mikro (microwave radar) atau gelombang suara ultrasonik.
3.5.
Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah
alat elektronika memiliki
kemapuan mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonik. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar
ultrasonik yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonik yang disebut
receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonik. Gelombang
ultrasonic adalah gelombang mekanik yang memiliki ciri-ciri longitudinal frekuensi di
atas 20 Khz dan dapat merambat melalui zat padat, cair maupun gas. Sensor
ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu
gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan gelombang tersebut.
Sensor
ultrasonik digunakan untuk menghitung jarak dari suatu objek yang berada
didepan sensor, Sehingga dengan fungsinya tersebut, sensor ultrasonik dapat digunakan
pada perangkat yang membutuhkan perhitungan jarak seperti pada smart robot,
kapal laut, kapal selam.
4.
Sensor Magnetik
Sensor
magnetik atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluarannya. Sama seperti
saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di
sekitarnya. Contoh
sensor yang menggunakan prinsip kerja elektromagnetik adalah sensor vibrasi,
speed detector.
good job min
BalasHapussolder infrared